Pages

Subscribe:

Senin, 29 April 2013

tugas sosiologi (penyimpangan sosial) kelas X


     I.            Latar belakang
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas contoh penyimpangan sosial antaralain: mecorat-coret dinding atau fasilitas sekolah dan membentuk geng yang meresahkan lingkungan sekolah yang kerap terjadi dilingkungan sekolah, perilaku yang saya akan bahas ini memang masuk dalam penyimpangan negatif. Karena berdampak buruk bagi kelangsungan siswa/i yang melakukan kegiatan penyimpangan tersebut dan hampir tidak ada dampak positifnya. Dengan saya membahas contoh penyimpangan ini, semoga akan menjadi pengajaran yang baik dan bermanfaat.
Dasar hukum:
1. Tata tertib sekolah pasal 38 bab V (larangan merusak sarana dan prasarana milik sekolah dan sekitarnya)
2. Pasal 39 (sanksi pasal 38 bahwa apabila melanggar  diharuskan memperbaiki atau mengganti sarana sekolah yang rusak)
3.Pasal 33 bab VI (persenjataan tajam,tumpul,api,petasan)
4.Pasal 34 bab VI (minuman keras, narkoba)
                                                                                                                    II.            Hipotesis
·         Mencorat-coret  tembok timbul karena jiwa seni mereka yang tidak tersalurkan dengan baik disekolah;
·         Mencorat-coret timbul karena bentuk mengungkapkan ekspresi mereka yang kurang tepat;
·         Mencorat-coret dinding sekolah juga belum memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan sekolah;

Ø  Membentuk geng yang meresahkan datang dari rasa solidaritas negatif;
Ø  Dan juga dapat merugikan orang lain;
Ø  Membentuk geng yang meresahkan juga dapat menimbulkan perilaku penyimpangan lainnya.
                                                                                                                                     III.            Hasil eksperimen dan analisis
Mencorat-coret tembok timbul karena jiwa seni mereka yang tidak tersalurkan, karena mereka belum paham tentang bagaimana menyalurkan tulisan atau gambar mereka selain di tembok/dinding sekolah, mereka juga belum diarahkan dengan maksimal, sehingga mereka melakukan penyimpangan itu. Mencorat-coret timbul karena bentuk mengungkapkan ekspresi mereka yang kurang tepat, masalah ini adalah masalah wadah bagaimana mereka mengekspresikan bentuk ekspresi mereka. Demikian, harus diberi wadah agar tidak melakukan penyimpangan ini. Mencorat-coret dinding sekolah juga belum memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan sekolah, ini sama halnya dengan bagaimana mereka diarahkan dan diberi wadah appresiasi yang benar dilingkungan mereka.
Membentuk geng yang meresahkan datang dari rasa solidaritas negatif, solidaritas yang negatif disini dilihat dari dampak yang ditimbulkan, mereka yang membentuk geng tersebut akan terpengaruh ajakan yang tidak baik, dengan alasan solidaritas. Solidaritas inilah solidaritas yang negatif. Membentuk geng yang meresahkan dapat merugikan orang lain, dengan perilaku mereka sehari-hari seperti membolos, memalaki teman, tawuran akan merugikan kelompok/geng tersebut dan begitupun juga dengan masyarakat sekitar terganggu dengan perilaku mereka.
Membentuk geng yang meresahkan juga dapat menimbulkan perilaku penyimpangan lainnya, contohnya tawuran, narkoba, membolos, merokok, balapan liar, mencoret-coret tembok dll.


                                                                                                                                                   IV.            Tanggapan dan saran

ü  Sebaiknya wadah appresisasi di lingkungan sekolah seperti mading dapat dikembangkan dan direalisasikan dengan baik, sehingga siswa/i  dapat menyalurkan appresiasinya dengan tepat;
ü  Sanksi bagi yang kedapatan mencorat-coret tembok harus dijalankan sesuai peraturan sekolah yang berlaku;
ü  Osis/mpk atau lainnya dapat menghimbau kepada seluruh siswa/i akan kesadaran berkreasi dan berappresiasi disekolah dengan baik;
ü  Memberikan arahan kepada geng/kelompok yang meresahkan, agar mengikuti organisasi yang berguna dan bermanfaat;
ü  Menumbuhkan solidaritas yang baik sejak dini seperti rasa nasionalisme dan patriotisme.

                                                                                                                                                                  V.            Kesimpulan
Mencorat-coret tembok merupakan penyimpangan individu dan bisa juga kelompok. Jangka waktunya sekunder. Tahap lanjut  karena, tidak dapat diterima dan harus dipertanggung jawabkan perbuatannya, seperti membersihkannya kembali tembok yang sudah dicoret. Kadar dalam penyimpangan ini berat karena ada diperaturan sekolah tentang kebersihan lingkungan sekolah, dan memiliki sanksi.Membentuk geng yang meresahkan merupakan penyimpangan kelompok, sekunder, dan berat.

                                                                                                                                                                     VI.            Penutup
Demikian pembahasan masalah penyimpangan yang da dilingkungan sekolah ini, semoga dapat menjadi pembelajaran yang berguna dan bermanfaat. Dan juga tidak terjerumus ke penyimpangan negatif-negatif lainnya.